HARMONY | RESPONSIBILITY | PROSPERITY
Home  /  Artikel  /  PENCERNAAN SEHAT

Sistem Pencernaan Sehat, Imunitas semakin Kuat!

oleh Harum Aulia (Nutritionist Trainer)

Sistem gastrointestinal manusia adalah rumah dari sebagian besar mikroba seperti mikrobiota usus. Usus manusia memiliki sekitar 100 triliun sel-sel mikrobiota yang terdiri dari 1.000 spesies yang berbeda. Mikrobiota merupakan suatu kumpulan yang kompleks dari bakteri, archae, virus, dan jamur yang pada umumnya hidup di setiap bagian tubuh manusia seperi kulit, vagina, hidung dan mulut. Mikrobioma yang berasosiasi dengan manusia disebut mikrobiota, namun penggunaan kata “mikrobioma” dan “mikrobiota” sering digunakan bersamaan. Jumlah mikrobioma pada manusia paling banyak terdapat di usus . Bakteri pada mikrobioma manusia memiliki peran pada imunitas, nutrisi, dan perkembangan manusia. Hasil penelitian mengatakan, microbioma atau mikrobiota (kumpulan bakteri) pada setiap orang berbeda sebagai akibat dari efek diet, gaya hidup, dan sumber bakteri di masa kecil. 

Mikrobioma berperan pada pengaturan proses biologis dan fisiologis tubuh. Adanya disfungsi sistem imun dan kesalahan regulasi inflamasi merupakan penyebab non-communicable diseaseand conditions (NCDs). Selain itu, gangguan pada mikrobioma dapat meningkatkan risiko infeksi. Dalam saluran gastrointestinal juga ditemukan sejumlah besar mikroorganisme (mikroflora) yang dalam keadaan eubiosis (status seimbang antar populasi bakteri di dalam saluran gastrointestinal) mampu menjalankan berbagai fungsi penting yang bermuara pada menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Dalam kondisi dysbiosis (kondisi ketidak seimbangan antar populasi mikroflora dalam saluran gastrointestinal, kondisi disfungsi mikroflora gastrointestinal), mikroflora tersebut dapat menyebabkan munculnya berbagai gangguan Kesehatan. Ini berarti, agar tetap sehat maka keseimbangan populasi mikroflora gastrointestinal harus terjaga. 

Apa saja sih peran microbiota usus dalam system pencernaan terhadap kekebalan tubuh kita?

1. Mikrobiota Usus: Komunitas Mikroba Pelindung
Di pusat hubungan antara sistem pencernaan dan kekebalan tubuh terletak mikrobiota usus, komunitas beragam mikroorganisme yang tinggal di usus kita. Mikrobiota ini tidak hanya membantu dalam pencernaan makanan, tetapi juga berperan dalam mengatur respons imun.
Mikroba baik (probiotik) dalam usus membantu menekan pertumbuhan mikroba patogen, memproduksi senyawa antimikroba, dan menyediakan lingkungan yang mendukung aktivitas sel-sel imun. Dengan demikian, keseimbangan yang baik dalam mikrobiota usus dapat meningkatkan respons imun tubuh terhadap infeksi dan mengurangi risiko kondisi autoimun.

 
2. Enzim Pencernaan dan Absorpsi Nutrisi
Selain mikrobiota, enzim pencernaan yang diproduksi oleh lambung dan usus kecil penting untuk memecah makanan menjadi molekul-molekul yang lebih kecil yang dapat diserap ke dalam aliran darah. Nutrisi yang diserap ini, seperti vitamin, mineral, dan asam amino, mendukung produksi dan fungsi sel-sel imun.
Misalnya, vitamin C, vitamin D, seng, dan besi—yang semuanya diserap melalui saluran pencernaan—dikenal mendukung berbagai aspek fungsi kekebalan tubuh, mulai dari produksi antibodi hingga pengembangan sel-sel imun.

 
3. Barier Usus: Pertahanan Pertama Tubuh
Lapisan usus bertindak sebagai penghalang fisik terhadap patogen dan racun yang masuk melalui makanan. Lapisan ini terdiri dari sel-sel epitel yang saling terhubung erat melalui junctio zonula, yang memungkinkan nutrisi melewati tapi mencegah zat-zat berbahaya menyeberang ke dalam aliran darah.

Kesehatan lapisan usus yang baik tidak hanya membantu dalam penyerapan nutrisi, tetapi juga memainkan peran penting dalam mencegah kebocoran toksin dan partikel makanan yang tidak tercerna ke dalam aliran darah. Gangguan pada barier ini (sering kali disebabkan oleh diet buruk, stres, atau infeksi) dapat memicu peradangan dan respons imun yang berkontribusi pada penyakit kronis. 


4. Pengaruh Diet dan Gaya Hidup
Makanan yang Anda konsumsi langsung memengaruhi kesehatan pencernaan dan kekebalan tubuh. Diet yang kaya serat, probiotik (seperti yogurt dan makanan fermentasi), dan prebiotik (ditemukan dalam buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh) mendukung mikrobiota usus yang beragam dan seimbang. Hal ini dapat memperkuat fungsi kekebalan tubuh dan mengurangi risiko kondisi inflamasi.
Di sisi lain, diet tinggi makanan olahan, gula, dan lemak jenuh dapat mengganggu keseimbangan mikrobiota usus dan mempengaruhi respons imun. Selain itu, faktor gaya hidup seperti manajemen stres, olahraga teratur, dan tidur yang cukup juga memainkan peran integral dalam menjaga sumbu sistem pencernaan-kekebalan tubuh yang sehat. 

5. Kesimpulan: Menjaga Pertahanan Tubuh Anda
Memahami hubungan yang rumit antara fungsi pencernaan dan kesehatan kekebalan tubuh menegaskan pentingnya menjaga gaya hidup dan diet yang seimbang. Dengan mendukung mikrobiota usus, mengoptimalkan penyerapan nutrisi, dan memelihara integritas barier usus, Anda dapat meningkatkan pertahanan alami tubuh terhadap infeksi dan penyakit. 

Pada intinya, sistem pencernaan yang sehat bukan hanya tentang pencernaan makanan—ini adalah fondasi dari fungsi kekebalan tubuh yang kuat. Dengan membuat pilihan yang tepat untuk mendukung kesehatan usus, Anda dapat memberdayakan tubuh Anda untuk tetap tahan dan berkembang.

We use cookies
Cookie preferences
Below you may find information about the purposes for which we and our partners use cookies and process data. You can exercise your preferences for processing, and/or see details on our partners' websites.
Analytical cookies Disable all
Functional cookies
Other cookies
We use cookies to personalize content and ads, to provide social media features and to analyze our traffic. Learn more about our cookie policy.
Change preferences Accept all
Cookies